RENCANA PELAKSANAAN
BIMBINGAN DAN KONSELING INDIVIDUAL
1. Nama Sekolah : SMA Suka Maju
2. Kelas/Semester : X/Ganjil
3. Pertemuan ke : 1 ( Hari..../Tanggal.............)
4. Alokasi Waktu :1 x Pertemuan 45 menit
5. Jenis layanan : Bimbingan dan Konseling Individual
A. Standar Kompetensi : konseli mampu memahami dan merencanakan jalan
Keluar untuk mengentaskan masalahnya. Terkait dengan konseli yang sering membolos pada saat jam pelajaran.
B. Kompetensi Dasar : mengetahui tingkah laku siswa saat jam pelajaran.
C. Indikator : konseli dapat mengatasi permasalahannya terkait
Dengan konseli yang sering bolos pada saat jam pelajaran dengan menggunakan teknik “latihan asertif”
D. Tujuan :
a. Untuk membantu konseli memecahkan masalah pribadinya.
b. Agar konseli dapat memperbaiki pola tingkah lakunya disekolah sehingga konseli dapat mengikuti proses pembelajaran sebagaimana mestinya. Sehingga konseli dapat mengaktualisasikan diri.
E. Uraian Materi
a) Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi konseli yaitu terkait dengan konseli sering membolos pada saat jam pelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan karena konseli sering diajak oleh teman-temannya untuk tidak mengikuti pelajaran dan lebih memilih untuk pulang atau duduk-duduk dikantin sekolah. Konseli tidak mampu untuuk menolak ajakan temannya tersebut sehingga konseli pun menuruti ajakan temannya tersebut. Karena terlalu seringnya konseli ini membolos maka sangat berakibat buruk bagi prestasi akademiknya disekolah. Dan juga konseli sering tinggal kelas karena tidak mampu mengikuti pelajaran yang sudah tertinggal sangat jauh. Maka dari itu konseli harus berani menolak ajakan temannya tersebut yang berdampak buruk bagi dirinya sendiri.
b) Berdasarkan gambaran masalah konseli tersebut, maka digunakan strategi dalam pelaksanaan konseling yaitu dengan menggunakan teknik “latihan asertif”. Teknik ini digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar. Latihan ini terutama berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainnya. Cara yang digunakan adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konselor. Jadi dengan teknik ini diharapkan konseli mampu menegaskan dirinya bahwa konseli berani menolak ajakan temannya yang selalu mengajak konseli untuk bolos pada saat jam pelajaran tengah berlangsung.
F. Proses Pelaksanaan Konseling
1. Persiapan Konseling
a. Identifikasi
Langkah yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah yang dihadapi oleh konseli.
b. Diagnosa
Langkah untuk menetapkan masalah konseli dan penyebabnya. Berdasarkan uraian Berdasarkan uraian gambaran masalah konseli di atas maka masalah yang dihadapi konseli yaitu konseli sering membolos pada saat jam pelajaran.
c. Prognosa
Langkah untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi dan solusinya. Dilihat dari masalah yang dihadapi konseli yaitu konseli sering membolos pada saat jam pelajaran hal tersebut disebabkan ajakan dari teman-temannya. Maka kemungkinan yang dapat terjadi dari permasalahan yang dihadapi oleh konseli yaitu konseli akan terus ketinggalan pelajaran yang mengakibatkan konseli tersebut sering tinggal kelas dah hal itu akan sangat berdampak buruk bagi perkembangnnya. Maka solusi yang dapat diberikan yaitu dengan melatih konseli untuk menegaskan diri bahwa konseli tersebut berani menolak ajakan temannya utuk membolos atau sering disebut dengan teknik “latihan asertif”
Cara yang digunakan adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konselor.
2. Kegiatan/Pelaksanaan Konseling
1) Tahap awal
a) Konselor menerima keadaan konseli apa adanya artinya tidak ada penilaian positif atau negatif terhadap konseli.
b) Konselor memberikan salam yang menyenangkan kepada konseli sehingga konseli akan merasa nyaman.
c) Konselor mempersilahkan konseli untuk duduk.
d) Menanyakan magsud kedatangan konseli dan memberikan kesempatan konseli untuk menyampaikan keinginannya.
e) Konselor menanamkan sikap percaya dari diri konseli dengan mengemukakan asas yang hendaknya diterapkan konselor dalam proses konseling yakni asas kerahasian, dimana semua permasalahan yang dikemukakan konseli dijamin kerahasiaannya dan asas keterbukaan, dalam hal ini konseli diharapkan terbuka terkait dengan permasalahannya.
f) Membuat suatu perjanjian dengan konseli berupa pembatasan-pembatasan baik itu berupa peran (role limit), waktu (time limit), gerak (action limit), dan masalah (problem limit) yang ingin dibahas oleh konseli.
2) Tahap Pelaksanaan Konseling
a. Tahap Eksplorasi
Konselor mampu mengeksplorasi segala sesuatu yang terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh konseli.
b. Tahap Elaborasi
Konselor mampu menangkap masalah konseli, jadi sesuai dengan apa yang disampaikan oleh konseli yaitu konseli sering bolos pada saat jam pelajaran yang disebabkan oleh ajakan teman-temannya. Sehingga model yang digunakan untuk menanganinya yaitu dengan menggunakan model Behavioristik dan dengan menggunakan teknik Latihan Asertif yaitu suatu teknik untuk menegaskan diri, agar konseli memiliki keberanian untuk menolak ajakan temannya yang cenderung menuju kearah yang negatif. Cara yang digunakan adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konselor.
c. Tahap konfirmasi
v Menggaris bawah jika ada hal –hal yang menjadi keputusan dalam konseling antara konselor dan konseli.
v Memberikan/ menekankan perluasan pandangan kepada konseli bahwa semua orang mempunyai masalah dan pasti ada jalan keluarnya.
v Konselor membuka diri untuk melakukan pertemuan-pertuan apabila nanti konseli memerlukannya.
G. Penutup
1. Model
Model yang digunakan dalam memecahkan maslah konseli terkait dengan konseli yang sering membolos pada saat jam pelajaran yaitu dengan menggunakan model Behavioristik.
2. Teknik
Teknik yang digunakan untuk menangani permasalahan yang dihadapi oleh konseli yaitu latihan asertif.
3. Strategi
Strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah konseli yaitu dengan menegaskan diri atau berani mengatakan tidak dengan menggunakan prosedur permainan peran.
4. Evaluasi
Penilaian hasil dilakukan melalui :
Penilaian Segera (Laiseg) : Mengetahui permasalahan dari konseli yang dilayani melalui tanya jawab kepada konseli dengan menggunakan daftar isian. Daftar Pertanyaan (Terlampir).
RAHASIA
Kegiatan 1: Layanan Bimbingan Konseling Individual
DAFTAR KUESIONER PENILAIAN
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING INDIVIDUAL
- Setelah anda mendapatkan layanan bimbingan konseling individual, apa yang bisa anda dapatkan? Apakah anda merasa puas setelah diberikan layanan?
- Coba ceritakan informasi apa yang anda dapatkan dalam proses layanan?
- Tuliskan secara singkat, masalah anda yang sudah diselesaikan dengan konseling individual?
- Efektifkah pelaksanaan layanan yang dilakukan , untuk penyelesaian masalah yang anda alami?
5. Bagaimana pendapat anda tentang pelaksanaan layanan tersebut?
................................................................................................................................................................................................................................................
.